Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

MENJAGA TRADISI

Bulan ramadan sudah menginjak pertengahan. Sebentar lagi kita akan merayakan lebaran. Bangsa Indonesia sangat kaya akan tradisi dalam memperingati hari raya idul fitri, salah satunya adalah halal bihalal. Tradisi ini tidak ditemukan di tradisi bangsa lain, dan merupakan tradisi yang menggambarkan kekerabatan yang erat diantara bangsa Indonesia. Dalam tradisi ini juga terkandung makna untuk menjaga tali silaturahmi diantara sahabat, keluarga, tetangga dan orang lain. Oleh karena itu, meskipun landasan hukumnya hanya sebuah tradisi, halal bihalal sangat patut untuk dipertahankan. Di kampung kampung Jawa, tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi juga dilakukan oleh anak anak. Mereka mengunjungi rumah rumah kerabat dan tetangganya. Namun, seiring dengan waktu, tradisi ini tergerus oleh kecanggihan teknologi, silaturahmi sekarang ce sering digantikan oleh WA atau SMS. Hal ini jika tidak segera diantisipasi akan melunturkan tradisi halal bihalal dan akhirnya sangat mungki

PERSIAPAN MUDIK

Allah telah menghamparkan bumi yang sangat luas untuk manusia, baik untuk tempat tinggal maupunencari nafkah. Oleh karena itu, tidak heran apabila terdapat sebagian orang mencari nafkah di tempat yang jauh dari keluarganya. Hal ini dilakukan demi memenuhi tanggung jawab menafkahi keluarganya. Di rantau yang jauh dari keluarga, rasa rindu untuk bertemu dengan keluarga adalah hal biasa. Sehingga ada masa.masa tertentu keinginan untuk pulang kampung menjadi begitu besar, entah karena tradisi atau tuntutan lain. Sehabis bulan ramadan, umat muslim merayakan hari idul Fitri atau sering disebut sebagai lebaran. Saat itulah secara tradisi mereka yang hidup di perantauan menginginkan untuk pulang kampung atau sering disebut mudik, untuk banyak hal mulai dari menjenguk keluarga, sungkem orang tua, menjalin tali silaturahmi dengan saudara dan sahabat sampai sekedar ingin berkumpul dengan keluarga. Puasa yang telah menginjak pertengahan merupakan hari hari sibuk bagi mereka yang ingin mudik,

MAKHLUK SOSIAL

Manusia adalah makhluk sosial. Oleh karenanya dia tidak bisa hidup sendirian, ia butuh orang lain untuk mempertahankan atau mengisi hidup dan kehidupannya. Tanpa orang lain, kita tak berarti apapun. Tanpa orang lain kita tak bisa dibandingkan, lebih baik atau lebih Nurullah kita. Tanpa orang lain, kita tak bisa mengaktualisasikan diri kita. Oleh karena itu, orang lain menjadi sangat penting bagi kita. Orang lain yang berhubungan secara intens dengan kita adalah teman. Namun tidak semua hal itu selalu sama seperti apa yang nampak di depan mata. Seorang yang nampaknya dekat dengan kita, bisa jadi memang seorang sahabat, tetapi bisa juga bukan seorang teman. Hal ini bisa terjadi karena maksud kedekatannya dengan kita belum tentu tulis ingin membangun persaudaraan tetapi bisa jadi memiliki tujuan terselubung yang kita tidak pernah tahu. Demikian halnya dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita, bahkan bisa jadi kita benci, tidak selalu musuh tetapi bisa jadi teman sejati kita

SAHABAT MELINRASI HARI

Ibadah puasa dalam.bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi kaum muslim, dan bagi mereka yang menjalankan sesuai dengan tuntunan Allah, ia akan semakin bertaqwa. Bulan ini juga dilimpahkan berbagai macam keberkahan, sehingga sangat disayangkan apabila dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, selama.masa puasa sangat penting mengisi hari dengan berbagai macam ibadah agar keberkahan itu dapat diraih. Ibadah yang bersifat ritual, sepanjang hari memang sangat terbatas seperti sholat fardhu, sholat sunah, membaca Alquran dan sebagainya, sehingga tidak mungkin sepanjang hari kita isi dengan ibadah yang demikian. Namun sesungguhnya ibadah tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat ritual semata, tetapi segala hal yang bersifat baik bisa menjadi bernilai ibadah tatkala dilakukan dengan niatan karena Allah SWT semata. Bahkan hanya sekadar mengingat Allah saja bisa menjadi ibadah. Dari berbagai macam ibadah yang bisa kita lakukan selama bulan ramadan dan merupakan ibadah yang sangat penting

MEMASUKI SEPULUH HARI KEDUA

Ramadan memasuki sepuluh hari kedua. Pada masa ini, kita sudah beradaptasi dengan kondisi berpuasa, sehingga aktivitas ini tidak lagi mengganggu atau menghambat aktivitas sehari hari kita. Harapannya, disampingnya berpuasa kita sudah bisa memperbanyak amalan amalan ibadah yang lain, seperti sholat tarawih, tadarus dan ibadah ibadah sunah yang lain. Namun kenyataan yang terjadi di sekitar kita, justru terdapat penurunan aktivitas ibadah. Hal ini sangat terlihat dengan sangat berkurangnya jamaah sholat tarawih dan tadarus. Masjid mulai normal kembali seperti bulan bulan sebelum Ramadan. Mereka yang datang ke masjid memang mereka yang biasa hadir saat hari hari biasa sebelum Ramadan tiba. Justru yang terlihat semakin ramai adalah mal, toko dan pasar. Pada saat Ramadan baru memasuki fase magfirah, kebanyakan kita sudah memikirkan idul Fitri, kita sudah disibukkan untuk belanja keperluan lebaran, mulai makanan hingga baju baru. Aktivitas untuk menyongsong lebaran memang tidak salah,

RAMADAN JANGAN HANYA DIISI DENGAN TIDUR

Banyak orang mengatakan bahwa dalam bulan Ramadan ini, bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa, tidur saja merupakan ibadah. Meskipun dasar hadits yang digunakan merupakan hadits dhaif atau lemah. Terlepas dari dasar yang lemah, namun setiap tindakan yang menghindari dosa atau kemaksiatan dapat dinilai sebagai ibadah. Misalnya ketika kita sedang marah, maka untuk menahan amarahnya kita ada beberapa jalan yang bisa ditempuh salah satunya pergi meninggalkan orang yang menyebabkan kita marah, maka kepergian kita itu dapat dinilai sebagai ibadah karena menghindarkan diri kita dari nafsu amarah yang kian membesar dan bisa jadi akan terjadi hal-hal di luar kendali kita. Demikian halnya tidur pada saat puasa lebih baik dan dapat dikatakan bernilai ibadah jika hal itu dilakukan untuk menghindarkan diri kita dari hal hal yang tidak manfaat atau bahkan maksiat yang bisa menghilangkan ibadah puasa kita, sehingga dengan tidur kita tidak lagi bisa melakukan sebuah kemaksiatan. Namun demikian,

KEBIASAAN BARU BULAN RAMADAN

Ramadan sepekan telah berjalan. Puasa sudah menjadi aktivitas yang biasa, artinya proses penyesuaian diri terhadap perilaku-perilaku baru sehubungan dengan syariat telah dilalui. Kini saatnya meningkatkan kadar ibadah kita untuk semakin memperbesar kemungkinan mendapatkan magfirah dari Allah SWT. Hari hari ini terlihat kebiasaan baru yang muncul dan hanya terdapat pada bulan ramadan. Dari kebiasaan-kebiasaan baru tersebut terdapat kebiasaan yang berdampak pada keadaan dan hubungan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya pasar dadakan, yaitu tempat yang dahulu hanya sekedar untuk jalan jalan atau berkumpul untuk melakukan sesuatu tiba-tiba pada bulan ini berubah menjadi pasar. Banyak penjual berbagai macam makanan mulai sayur, lauk pauk, minuman, berbagai macam es, atau berbagai macam takjil. Hal ini terjadi karena adanya kebiasaan baru di masyarakat yaitu kebiasaan untuk ngabuburit atau jalan jalan sambil menanti adzan magrib tiba, dan kebiasaan ini diikuti dengan

SEJAUHMANA PENINGKATAN KETAQWAAN KITA?

Umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama bulan Ramadan. Tujuan ibadah puasa adalah agar kita lebih bertaqwa. Dengan demikian, keberhasilan puasa seseorang apabila pasca-Ramadan kita semakin bertaqwa. Ketaqwaan ini merupakan hal yang sangat penting, karena semua orang pada hakikatnya sama di hadapan Allah yang membedakan adalah tingkat ketaqwaannya. Orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah yang paling bertaqwa.

MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT

Bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh rahmat harus dimanfaatkan oleh umat muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jalan yang ditempuh adalah dengan melaksanakan berbagai macam ibadah sunah. Salah satu ibadah sunah dalam bulan Ramadan ini adalah Sholat Tarawih , yaitu sholat malam yang dilakukan pada malam Bulan Ramadan.

MEMPERDALAM PEMAHAMAN TRRHADAP AL QUR'AN

Salah satu ciri khas malam-malam di bulan Ramadan, yang juga sekaligus merupakan salah satu yang menjadikan banyak orang rindu akan hadirnya bulan Ramadan adalah alunan ayat ayat suci Al-Qur'an yang dapat kita dengar di mana pun berada. Kalam Illlahi ini dapat kita dengar dari masjid, surau, mushola, langgar bahkan dari rumah-rumah umat muslim.

SAHUR, SEBUAH KEBIASAAN BARU

Bulan Ramadan merupakan bulan yang diwajibkan untuk berpuasa bagi umat muslim yang tujuannya agar kita menjadi semakin bertaqwa. Bertaqwa secara umum adalah takut kepada kemurkaan Tuhan sehingga kita menjalani segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

PERGESERAN MAKNA TA’JIL

Ta’jil merupakan bahasa arab yang berarti penyegeraan. Lalu mengapa di kita makna itu bergeser jauh menjadi menu berbuka puasa. Pengertian keduanya sungguh sekilas tidak berhubungan sama sekali tetapui nyata terjadi. Bahkan ketika kita googling dengan kata ta’jil atau takjil maka sebagian besar yang keluar adalah resep makanan. Itu jika dilihat sekilas, namun jika kia runut, maka terdapat kaitan dan sangat pantas jika ta’jil di kita dimaknai makanan buka puasa.

BUKBER : SATU KEGIATAN UNTUK TIGA IBADAH

Ramadan merupakan bulan yang indah. Indah untuk.menjalankan setiap ibadah, tak terkecuali indah untuk berbagi dan bersedekah juga mengungkapkan tali silahturahmi.

MEMENUHI SUNAH ROSULULLAH

Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Salah satu bukti keberkahannya adalah dengan dilipat-gandakannya setiap amalan yang kita lakukan pada bulan ini. Oleh karena itu, pada Bulan Ramadan, umat musli berbondong-bondong melakukan ibadah, tidak hanya yang wajib tetapi juga ibadah sunah.

MENYIAPKAN JIWA MENYOSONG RAMADAN

Bulan Ramadan merupakan bulan suci dan bulan penuh berkah bagi umat muslim. Karena pada bulan Ramadan banyak fasilitas yang dijanjikan oleh Allah SWT, mulai dilipat-gandakannya pahala, pintu-pintu surge dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, sampai terdapat malam yang senilai dengan 1000 malam. Pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, dan disunahkan untuk melaksanakan berbagai macam ibadah. Puasa ini bertujuan untuk membentuk manusia yang bertaqwa.

PESAN MORAL THE HUNCHBACK OF NOTRE DAME

Reading Challenge ODOP 3 telah memasuki level empat yang juga merupakan level terakhir. Tantangan pada level ini adalah membaca sebuah buku biografi tokoh Indonesia dan sebuah buku berbahasa asing. Memenuhi tantangan membaca buku bahasa asing, aku memilih sebuah novel karya Viktor Hugo yang berjudul The Hunchback of Notre Dame , dengan satu alasan bukunya tidak terlalu tebal hanya 107 halaman. Novel ini bercerita tentang Quosimodo yang memiliki kelainan fisik yang secara diam-diam jatuh cinta kepada Esmeralda, seorang gadis gipsi yang sangat cantik dan dicintai banyak orang. Pertemuan mereka terjadi pada saat perayaan hari Epifani yang diadakan bersamaan dengan festival kaum dungu di alun-alun Paris. Hari itu, Quosimodo untuk pertama kalinya keluar dari menara gereja yang ia tinggali sejak kecil dan diadopsi oleh pendeta Claude Frillo. Saat itu, Esmeralda ikut memeriahkan festival dengan menari. Melihat Esmeralda yang cantik jelita menari, Quosimodo jatuh cinta. Tern

KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN RCO KE DEPAN

Menulis merupakan kegiatan untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, hal terpenting dalam menulis adalah ide yang hendak dituangkan harus ada. Salah satu jalan untuk memperkaya ide adalah dengan membaca. Dengan semakin banyak membaca seseorang akan semakin luas wawasan dan pengetahuannya, sehingga ia akan memiliki cukup referensi dan tak kan kehabisan ide untuk menulis. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak terpisahkan, bagai dua sisi mata uang.

MELURUSKAN PEMAHAMAN SEPAK TERJANG ROSULULLAH DI DUNIA BARAT

Mohammad adalah seorang nabi dan rosul terakhir bagi umat muslim. Beliau merupakan nabi bagi seluruh manusia. Islam sebagai ajaran yang dibawa Muhammad mengajarkan keesaan Tuhan, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah.