PERSIAPAN MUDIK
Allah telah menghamparkan bumi yang sangat luas untuk manusia, baik untuk tempat tinggal maupunencari nafkah. Oleh karena itu, tidak heran apabila terdapat sebagian orang mencari nafkah di tempat yang jauh dari keluarganya. Hal ini dilakukan demi memenuhi tanggung jawab menafkahi keluarganya.
Di rantau yang jauh dari keluarga, rasa rindu untuk bertemu dengan keluarga adalah hal biasa. Sehingga ada masa.masa tertentu keinginan untuk pulang kampung menjadi begitu besar, entah karena tradisi atau tuntutan lain.
Sehabis bulan ramadan, umat muslim merayakan hari idul Fitri atau sering disebut sebagai lebaran. Saat itulah secara tradisi mereka yang hidup di perantauan menginginkan untuk pulang kampung atau sering disebut mudik, untuk banyak hal mulai dari menjenguk keluarga, sungkem orang tua, menjalin tali silaturahmi dengan saudara dan sahabat sampai sekedar ingin berkumpul dengan keluarga.
Puasa yang telah menginjak pertengahan merupakan hari hari sibuk bagi mereka yang ingin mudik, yaitu mulai mempersiapkan buah tangan sampai memesan tiket kendaraan yang akan mengantar mereka mudik. Tidak sedikit mereka yang ingin pulang kampung gagal memperoleh tiket hingga acara musik terancam gagal dilakukan. Namun karena hasrat mudik yang sangat besar, maka segala upaya mendapatkan tiket ditempuh meski harus melalui calo dengan harga yang berlipat lipat.
Bagi Tan teman yang hendak mudik dan gagal mendapatkan tiket, sedangkan di sisi lain hasrat untuk pulang tak tertahankan, tidak sedikit yang me empuh jalan nekad asal bisa pulang. Jalan itu adalah dengan menumpang bus antar kota meskipun harus melalui proses estafet dari bus satu ke bus lainnya. Demi untuk sungkem orang tua, dan berkumpul keluarga saat lebaran hal itu ditempuhnya.
Melihat begitu susahnya mereka yang hidup di perantauan untuk pulang kampung, maka sudah sepatutnya bagi kita yang tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga harus mensyukurinya. Semoga semua teman bisa berkumpul dengan keluarganya ketika takbir berkumandang. Aamiin.
#Onedayonepost #RWCODOP2018 #RWCday13
Di rantau yang jauh dari keluarga, rasa rindu untuk bertemu dengan keluarga adalah hal biasa. Sehingga ada masa.masa tertentu keinginan untuk pulang kampung menjadi begitu besar, entah karena tradisi atau tuntutan lain.
Sehabis bulan ramadan, umat muslim merayakan hari idul Fitri atau sering disebut sebagai lebaran. Saat itulah secara tradisi mereka yang hidup di perantauan menginginkan untuk pulang kampung atau sering disebut mudik, untuk banyak hal mulai dari menjenguk keluarga, sungkem orang tua, menjalin tali silaturahmi dengan saudara dan sahabat sampai sekedar ingin berkumpul dengan keluarga.
Puasa yang telah menginjak pertengahan merupakan hari hari sibuk bagi mereka yang ingin mudik, yaitu mulai mempersiapkan buah tangan sampai memesan tiket kendaraan yang akan mengantar mereka mudik. Tidak sedikit mereka yang ingin pulang kampung gagal memperoleh tiket hingga acara musik terancam gagal dilakukan. Namun karena hasrat mudik yang sangat besar, maka segala upaya mendapatkan tiket ditempuh meski harus melalui calo dengan harga yang berlipat lipat.
Bagi Tan teman yang hendak mudik dan gagal mendapatkan tiket, sedangkan di sisi lain hasrat untuk pulang tak tertahankan, tidak sedikit yang me empuh jalan nekad asal bisa pulang. Jalan itu adalah dengan menumpang bus antar kota meskipun harus melalui proses estafet dari bus satu ke bus lainnya. Demi untuk sungkem orang tua, dan berkumpul keluarga saat lebaran hal itu ditempuhnya.
Melihat begitu susahnya mereka yang hidup di perantauan untuk pulang kampung, maka sudah sepatutnya bagi kita yang tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga harus mensyukurinya. Semoga semua teman bisa berkumpul dengan keluarganya ketika takbir berkumandang. Aamiin.
#Onedayonepost #RWCODOP2018 #RWCday13
Komentar
Posting Komentar