MEMASUKI SEPULUH HARI KEDUA


Ramadan memasuki sepuluh hari kedua. Pada masa ini, kita sudah beradaptasi dengan kondisi berpuasa, sehingga aktivitas ini tidak lagi mengganggu atau menghambat aktivitas sehari hari kita. Harapannya, disampingnya berpuasa kita sudah bisa memperbanyak amalan amalan ibadah yang lain, seperti sholat tarawih, tadarus dan ibadah ibadah sunah yang lain.

Namun kenyataan yang terjadi di sekitar kita, justru terdapat penurunan aktivitas ibadah. Hal ini sangat terlihat dengan sangat berkurangnya jamaah sholat tarawih dan tadarus. Masjid mulai normal kembali seperti bulan bulan sebelum Ramadan. Mereka yang datang ke masjid memang mereka yang biasa hadir saat hari hari biasa sebelum Ramadan tiba.

Justru yang terlihat semakin ramai adalah mal, toko dan pasar. Pada saat Ramadan baru memasuki fase magfirah, kebanyakan kita sudah memikirkan idul Fitri, kita sudah disibukkan untuk belanja keperluan lebaran, mulai makanan hingga baju baru.

Aktivitas untuk menyongsong lebaran memang tidak salah, namun tidak lantas mengorbankan hal yang lebih penting dan substansial. Pada bulan ini kita mendapatkan sarana untuk me-metamorfosis diri melalui berbagai ibadah sehingga kita lebih dekat kepada Allah dan semakin bertaqwa. Pada lebaran nanti bukan baju baru yang lebih esensial, tetapi diri kita yang baru, diri kita yang lebih dekat pada Allah, diri kita yang kian bertaqwa, diri kita yang semakin peduli dengan sesama, dan diri kita yang penuh keikhlasan mampu memaafkan dan meminta maaf pada sesama.

Oleh karena itu, agar kita pada lebaran nanti tidak hanya mendapatkan baju baru tetapi juga sekaligus menjadi pribadi yang baru tersebut, maka seyogyanya kita mengikuti dan melalui tahapan tahapannya yaitu memperbanyak ta'aruf pada Yang Maha Esa dengan berbagai ibadah.

#Onedayonepost #RWCODOP2018 #RWCday10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN