MELURUSKAN PEMAHAMAN SEPAK TERJANG ROSULULLAH DI DUNIA BARAT


Mohammad adalah seorang nabi dan rosul terakhir bagi umat muslim. Beliau merupakan nabi bagi seluruh manusia. Islam sebagai ajaran yang dibawa Muhammad mengajarkan keesaan Tuhan, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah.

Namun demikian, dunia barat pada umumnya menganggap Muhammad sebagai seorang pesulap yang menciptakan mukjizat-mukjizat palsu untuk menarik perhatian bangsa Arab. Tidak hanya sampai di situ hinaan yang diterima oleh Nabi Besar Muhammad SAW, bahkan ia dianggap sebagai penderita epilepsy yang pada zaman itu sama dengan mengatakan dia dikuasai roh jahat. Kehidupan rumah tangganya tidak luput dari cemoohan, dengan memiliki banyak istri, beliau dianggap sebagai seseorang yang pengubar hawa nafsu.

Islam sebagai agama yang diajarkan Muhammad tidak luput dari stigma negatif. Islam oleh dunia barat dianggap sebagai versi Kristen yang menyimpang. Islam dianggap sebagai agama yang tidak toleran. Islam juga dianggap sebagai “Agama Pedang,” yaitu berkembangnya karena kekerasan dan perang, untuk memenuhi ambisi politik Mohammad. Islam diidentikkan dengan terorisme. Islam telah dipoles sedemikian rupa oleh banyak orang di Eropa sebagai simbol kejahatan absolut dalam wilayah emosi mereka.

Melalui Novel Satanic Verse (Ayat-Ayat Setan) karya Salman Rushdie, yang menampilkan potret Muhammad secara fiktif, telah terjadi penghinaan terhadap Nabi Besar Muhammad SAW. Sulit bagi masyarakat barat untuk memahami reaksi keras kaum muslim atas novel tersebut. Di mata masyarakat barat, tampak berlebihan sebuah novel dapat menimbulkan inspirasi kebencian hingga ancaman kematian. Sebuah reaksi yang dipandang sebagai bukti tidak tolerannya Islam. Pada kesempatan ini Karen Armstrong menulis sebuah buku yang berjudul Muhammad Sang Nabi Sebuah Biografi Kritis, yang dimaksudkan memberikan gambaran tentang sosok Muhammad yang lebih objektif.

Karen Armstrong adalah seorang penulis feminis yang banyak menulis tentang agama Yudaisme, Kristen, Islam, dan Buddhisme. Ia mendapatkan banyak pujian dan kritik. Karya-karya Karen Armstrong memang tidak bisa dijadikan rujukan untuk mempelajari Islam, namun setidaknya dia telah berusaha objektif menurut persepsinya dengan berdasarkan rujukan-rujukan yang didapatnya dari dunia barat. Pada tahun 1999 Pusat Islam California Selatan menghormati Armstrong atas usahanya mempromosikan saling pengertian antar agama.

Dibandingkan dengan beberapa buku biografi Muhammad yang pernah saya baca, buku ini tidak memberikan suatu hal yang baru, bahkan terdapat sebagian kisah Muhammad yang dihilangkan. Namun intinya Armstrong menitikberatkan pada beberapa hal yang penting yang membuktikan bahwa Islam tidak seperti apa yang selama ini masyarakat barat percayai.

Amstrong menggunakan pendekatan historis sosial-psikologi untuk mengkritisi setiap peristiwa sejarah yang ia kemukakan. Fakta sejarah tidak hadir begitu saja. Ia terikat pada hukum sebab-akibat, sehingga suatu peristiwa merupakan akibat dari peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya, dan sekaligus sebagai salah satu sebab dari peristiwa yang terjadi kemudian hari. Di samping itu, sebuah peristiwa atau fakta sejarah terjadi dalam kontek budaya yang ada pada masyarakat tersebut. Juga dipengaruhi faktor psikologi orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Pendekatan inilah yang membedakan Buku Muhammad Sang Nabi Sebuah Biografi Kritis dengan buku-buku Sirah Nabawiyah.

#TantanganRCO #Level3Tugas1 #Kelasnonfiksi #Onedayonepost #Odopbatch5


Komentar

  1. Tapi Mas, menurut kakak-kakak senior dan Dosen saya yang pernah berkuliah di barat khususnya Eropa, pandangan seperti itu sudah mulai berkurang, justru Islam mulai berkembang di sana, untuk beberapa tahun silam mungkin hal itu ada benarnya dan benar-benar terjadi, tapi setelah arus informasi begitu lebih bebas terbuka, orang-orang barat pun mulai mendapatkan informasi-informasi perbandingan dan rujuakan yg lebih relevan dan asli.

    Wallahu'alam .mohon maaf bila kata-kata yg kurng berkenan.

    Salam odop

    Mas agus nanti mampir ke gubuk maya ku klo sempat di www.kangsanikradu.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar mas, buku itu terbit ketika memberikan pemahaman orang barat mengapa umat muslim marah dengan ayat ayat setan yg menghina Rosulullah, jadi memang sudah agak lama. Sekarang informasi semakin banyak sehingga ada perubahan yg lebih baik di dunia barat.

      Siap mas Sanik, pasti insya Allah aku mampir

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN