PERGESERAN MAKNA TA’JIL

Ta’jil merupakan bahasa arab yang berarti penyegeraan. Lalu mengapa di kita makna itu bergeser jauh menjadi menu berbuka puasa. Pengertian keduanya sungguh sekilas tidak berhubungan sama sekali tetapui nyata terjadi. Bahkan ketika kita googling dengan kata ta’jil atau takjil maka sebagian besar yang keluar adalah resep makanan. Itu jika dilihat sekilas, namun jika kia runut, maka terdapat kaitan dan sangat pantas jika ta’jil di kita dimaknai makanan buka puasa.

Dalam bulan Ramadan, hampir setiap niat, lisan dan gerak tubuh kita yang positif menjadikan pahala bagi kita. Karena dalam keadaan berpuasa, karena lapar, seseorang sangatlah berat melakukan apapun sehingga jika ia masih mampu menggerakkan tubuhnya demi kebaikan maka tercatatlah sebagai amal yang pantas diimbali pahala oleh Yang Maha Kuasa. Salah satu sunah rosul pada bulan Ramadan ini adalah menyegerakan berbuka.

Dalam menyegerakan berbuka, tidak harus menyantap makanan pokok atau makanan utama cukup dengan air putih atau makanan lainnya, yang penting segera membatalkan puasanya. Oleh karena itu, untuk menyegerakan berbuka, kita menyiapkan berbagai makanan atau minuman sebelum berbuka, biasanya bukan hidangan pokok, sehingga inilah awal mula bergesernya makna di atas. Ta’jil yang awalnya bermakna kata kerja menyegerakan menjadi berubah makna di kita sebagai kata benda yang digunakan untuk menyegerakan berbuka, yaitu makanan untuk berbuka puasa. Lepas dari bergesernya makna ini justru memudahkan kita lebih memahami bahwa menyegerakan berbuka merupakan salah satu sunah rosul. Lalu, hari ini apa ta’jil yang kamu siapkan?

#Onedayonepost #RWCday3