BIOGRAFI SINGKAT SEORANG PEMIMPI

Laki-laki penuh mimpi itu dilahirkan 47 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 10 Agustus 1972 di sebuah dusun kecil di Kota Angin. Ia merupakan sulung dari lima bersaudara dari pasangan Sunarjo dan Nanik Suwartini.

Masa sekolah dimulai ketika ia berusia 7 tahun dan masuk ke SDN Rejoso 1. Sebagai anak seorang guru SD, pendidikannya cukup mendapatkan perhatian dari orang tuanya, sehingga selalu menjadi salah satu murid yang mendapatkan peringkat tiga besar. Mungkin juga karena guru-gurunya sungkan memberi nilai jelek pada anak temannya. 

Pada tahun 1985 memasuki SMPN 1 Rejoso, saat itu, SMP tersebut merupakan satu-satunya SMP Negeri di Kecamatan Rejoso dan lulus tepat waktu tahun 1988. Kemudian masuk ke SMAN 2 Nganjuk yang merupakan salah satu SMA favorit di Kabupaten Nganjuk.

Pada masa-masa sekolah ini tidak ada hal istimewa yang bisa diceritakan, karena memang ia tergolong murid yang biasa-biasa saja tanpa prestasi apapun. Ia tidak pandai bergaul sehingga temannya pun tidak banyak. Pada masa SMA ini, ia mulai berani melanggar batasan-batasan yang diberikan oleh orang tua, seperti membolos, hingga orang tuanya harus didatangkan oleh Kepala Sekolah untuk mendapatkan gambaran atas kenakalannya.

Namun demikian masa SMA juga bisa dilewati tepat waktu dan lulus pada tahun 1991. Meskipun pada masa SMA-nya sering membolos, ia berhasil lulus UMPTN pada perguruan tinggi ternama yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada jurusan Statistika.

Pada masa mahasiswanya ini, berbarengan dengan merebaknya forum-forum diskusi kemahasiswaan. Tidak ketinggalan pula, ia terlibat di banyak forum diskusi. Forum diskusi ini pada prinsipnya membahas permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pemerintahan yang saat itu cenderung otoriter dan anti kritik. Tidak puas dengan forum diskusi, karena dianggap tidak akan pernah menyelesaikan masalah, maka para mahasiswa mulai turun ke jalan untuk demonstrasi. Ia merupakan salah satu yang aktif dalam setiap demonstrasi. 

Aktivitas demonstrasi yang memaksa ia harus banyak berorasi, karena saat itu peserta demo hanya sedikit, sehingga semuanya pasti mendapatkan waktu untuk berorasi, mengharuskan ia untuk banyak belajar, mulai dari filsafat, hukum, politik, ekonomi pembangunan dan sebagainya yang semuanya di luar ilmu pengetahuan yang ia peroleh saat kuliah. Beberapa kali ia ditangkap kalau tidak boleh dikatakan diculik oleh tentara yang terkenal sangat loyal pada orde baru, meskipun setelah diinterogasi kemudian dilepas kembali. Namun beberapa temannya diculik dan tak pernah kembali hingga saat ini.

Pada tahun 1992, ia bersama teman-temannya menggelar demonstrasi di depan gedung parlemen dengan spanduk "Seret Soeharto ke Depan Sidang Istimewa MPR" yang berakibat iadilinya 6 orang mahasiswa dan sisanya termasuk dirinya merupakan orang paling dicari oleh tentara.

Aktivitas dalam gerakan mahasiswa ini dilakukan tanpa sepengetahuan orang tuanya sampai pada tahun 1995 fotonya terpampang di Harian Surya ketika ia berorasi dalam sebuah demonstrasi. Inilah akhirnya orang tuanya mengetahui aktivitas anaknya selama ini.

Beberapa hari setelah pemuatan berita itu, ia dipanggil pulang oleh orang tuanya yang intinya dilarang untuk mengikuti aktivitas seperti itu jika menghendaki orang tuanya tetap sehat seperti sediakala. Pada masa.itu, ketika seorang anak dianggap "memberontak" apalagi seorang anak PNS, maka sudah lazim jika orang tuanya mendapatkan intimidasi dari pemerintah. Akhirnya iapun gagal melanjutkan kuliahnya, meskipun tinggal satu atau dua semester untuk menyelesaikannya.

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, ia menuruti keinginan orang tuanya untuk mendaftarkan diri sebagai PNS dengan ijazah SMA. Meski tanpa persiapan, ia berhasil lulus dan diterima sebagai CPNS pada tahun 1996. Ia masih berpikir bahwa untuk memperbaiki sebuah sistem tidak ada jalan lain kecuali masuk dalam sistem itu. 

Pada tahun itu pula ia menikah dengan gadis pujaannya dan sampai saat ini dikaruniai 2 orang anak laki-laki. 

Selama 2 tahun ia berusaha bekerja dengan baik sambil memahami situasi dan sistem yang berjalan saat itu. Dan tidak jarang iaimemberikan kritik pada atasannya untuk membangun sebuah sistem kerja yang lebih baik. Hasilnya ia dipercaya untuk mengikuti tugas belajar menempuh S1 di STIA LAN Bandung mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 pada jurusan Manajemen SDM.

Sepulang dari tugas belajar ia ditempatkan pada unit kerja pendidikan dan pelatihan yang tugas pokoknya menyelenggarakan pengembangan kompetensi PNS. Seiring waktu, beberapa hal yang ia dapat dari tugas belajar dapat diterapkan di lingkungan kerjanya, meskipun sangat banyak yang ditolak dan belum memungkinkan untuk diterapkan. Dan hingga saat ini dengan caranya sendiri, ia berjuang agar semua ilmunya dapat diterapkan di lingkungan kerjanya. Salah satu mimpinya adalah menerapkan sistem merit yang merupakan amanat undang undang di lingkungan kerjanya secara penuh, sehingga pada saatnya nanti penempatan pegawai akan disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai dan penghargaan diberikan kepada pegawai yang benar-benar memiliki kemampuan dan kinerja yang tinggi tidak karena KKN. 

Tekadnya untuk bisa bermanfaat bagi sesama membuat ia sangat peduli pada orang-orang di sekitarnya, hingga pada usia yang relatif muda ia dipilih sebagai ketua RT. Meskipun saat ini tidak lagi sebagai ketua RT, namun masih saja orang datang untuk mendengar pendapatnya ketika berbagai masalah menimpanya, baik itu masalah lingkungan maupun kadang masalah pribadi orang-orang di sekitarnya.

Untuk menambah kemanfaatan dirinya, ia aktif memberikan pelatihan kepemimpinan di sekolah-sekolah. Tidak henti-hentinya ia selalu mendorong orang-orang di sekitarnya untuk berupaya meng-upgrade diri, karena ia yakin potensi manusia tidak terbatas. Keinginan untuk menambah manfaat diri inilah yang mendorong ia terlibat dalam dunia literasi melalui ODOP dan KOPLING meskipun hingga saat ini belum memiliki karya apapun, tetapi setidaknya melalui komunitas-komunitas itu ia berkeinginan untuk meng-upgrade diri hingga bisa menulis dengan baik.

#kopling
#tantanganperkenalandiri

Komentar

  1. Waaaah..panjang..tgl lahirnya sama persis dengan tanggal lahir suamiku pak..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu belum semua diceritakan detail

      Biasanya memiliki beberapa kesamaan orang yang lahir di tanggal yang sama

      Hapus
  2. Salut dgn orasinya, dari dulu suka kagum dg mahasiswa yg orasi2 gitu.

    BalasHapus
  3. Dia pasti melupakan kisah tentang buku Dinasti Soeharto...

    BalasHapus
  4. Salut untuk Pak Eko, senang sekali di jaman sekarang ini masih ada aparat peduli dengan tupoksi yang seharusnya diemban. Keep strong

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN