TIDAK ADA YANG GRATIS, SEMUA ADA ONGKOSNYA




Dewasa ini di daerah kami sedang dilakukan 3 (tiga) mega proyek pembangunan, mulai pembangunan double track rel kereta api, jalan tol, dan waduk Semantok, sebauah bendungan yang konon akan menjadi salah satu bendungan terbesar di Asia. Dari ketiga pembangunan tersebut memiliki persamaan yaitu kebutuhan alat berat, dan material yang sangat besar, sehingga pengangkutannya membutuhkan berpuluh-puluh truk dengan kapasitas yang sangat besar untuk hilir mudik. Akibatnya, jalan daerah yang ada di daerah kami hancur total.




Kerusakan jalan inilah yang kemudian sering dikeluhkan oleh masyarakat. Mereka menjadi kesulitan untuk melakukan mobilitas, sedangkan mobilitas merupkan syarat mutlak bergeraknya perekonomian. Bahkan kadang-kadang terjadi kecelakaan akibat rusaknya jalan tersebut. Karena tuntutan kebutuhan dan tidak adanya alternative lain, serusak apapun jalan tersebut dan dengan segala risikonya, masyarakat tetap saja menggunakannya.



***



Itulah sepengal cerita dampak dar sebuah pembangunan. Pembangunan memang ditujukan untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat, namun segala hal merupakan sebuah proses yang berkesinambungan. Tidak akan pernah ada sebuah hasil tanpa sebuah proses, yang membedakan proses ini bisa panjang tetapi juga bisa pendek, dan kadang karena sangat pendeknya prose situ terjkadang tidak disadari keberadaannya dan dianggapnya prose situ tidak ada. Ketika proses ini berlangsung, maka sangat tepatlah peribahasa yang mengatakan berakit-rakit dahulu bereang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kegemberian tidak ada kata lain kecuali harus melakukan pengorbanan, entah kecil atau besar. Jika kita pernah mendengar ungkapan kecil bahagia, remaja foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga, itu hanya mungkin terjadi di dunia mimpi. Tidak pernah ada hasil tanpa usaha, di dunia ini tidak ada yang gratis, semua ada ongkosnya, meski tidak selamanya ongkos itu berupa uang tetapi sangat mungkin berupa tetesan keringat dalam setiap usaha kita.



Dalam kontek pembangunan di atas, maka sebelum masyarakat meninkmati hasil pembangunan yang dilakukan, maka masyarakat harus rela untuk melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-harinya dengan sedikit kedulitan, yaitu mengganakan fasilitas jalan yang kurang baik. Namun, nanti ketika pembangnan itu sedah selesai, maka jalan akan diperbaiki kembali dan hasil pembangunan dapat dinikmati, sehingga masyarakat  dapat meningkat pula kesejahteraannya.




#Onedayonepost #TantanganMenulisSeptember #Day2

Komentar

  1. Aamiin.
    Bersabar menikmati proses untuk hasil terbaik yang kan didapatkan.

    BalasHapus
  2. Betul banget. Terkadang saya sendiri juga lupa ketika pembangunan berlangsung akan dampak yang harus dinikmati. Tapi sesudahnya akan seperti biasa.

    BalasHapus
  3. berkunjung ke Bayah, Banten, mas.. podho wae ☕😁

    BalasHapus
  4. Sama aja dong ya pakpur berarti semacam, gali lubang tutup lubang..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN