PILIHAN ANTARA LOGIKA DAN HATI
Pertempuran
yang terberat adalah antara apa yang ada di pikiran dengan apa yang ada di
hati. Sebuah tulisan yang aku dapatkan dari status WA seoramng teman, entah itu
kata-katanya sendiri atau ia mencuplik dari orang lain. Namun terlepas dari itu
semua, kalimat itu banar adanya. Banyak hal yang terkadang secara logika kita
harus melakukannya tetapi bertentangan dengan apa yang ada di dalam hati kita.
Demikian juga sebaliknya, ada hal, jika menuruti hati seharusnya kita lakukan
tetapi secara logika kita harus menolaknya. Hal inilah yang kadang membuat kita
dalam tekanan yang luar biasa.
Banyak
hal terjadi memang di luar apa yang kita harapkan, sehingga kita mesti memilih
salah satunya. Menuruti pikiran dan logika kita atau menuruti hati kita. Semua
pilihan itu mengandung risiko yang harus kita hadapi. Memang harus kita sadari
bahwa hidup ini adalah rangkaian pilihan dan segala dampak yang mengikuti
pilihan itu.
Mereka
yang bekerja di bidang kepegawaian terkadang harus menjatuhkan hukuman disiplin
kepada teman kerjanya atau seorang pimpinan yang harus bertindak tegas kepada
bawahan yang tidak menjalankan aturan dengan baik. Jika menurutio hati kita
maka hal itu sesungguhnya tidak tega untuk dilakukan, sebab mereka juga yang
membantu pekerjaan kita. Dan kita juga menyadari bahwa mereka melakukan
tindakan itu dengan segala pertimbangannya. Namun dengan berat hati, hal itu
harus dilakukan karena tuntutan pekerjaan dan aturan yang berlaku. Inilah
contoh permasalahan yang secara logika harus dilakukan namun bertentangan
dengan hati kita.
Namun
kadang kita harus membolos kerja karena mengantar istri ke kondangan di tempat
saudaranya. Jelas bekerja lebih penting daripada kondangan, tetapi siapa yang
mengantar istri kita ke kondangan kalau bukan suaminya. Belum lagi kalau si
istri tidak diantar menjadi marah-marah dan beberapa hari rumah terasa seperti
neraka. Inilah apa yang ada di hati mengalahkan apa yang ada di pikiran kita.
Kemudian,
pertanyaanya apa yang digunakan sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan
jika terjadi pertentangan antara hati dan logika kita?
Pertimbangan
utama yang harus digunakan adalah pertimbangan norma agama. Sebab kita adalah
makhluk Tuhan yang harus taat pada perintah-perintah-Nya. Pertimbangan
berikutnya adalah norma hukum. Kita sebagai warga negara terikat dengan
aturan-aturan hukum dan apabila dilanggar harus menerima konsekuensinya.
Pertimbangan lainnya ada skala prioritas. Semua orang tentunya memiliki
prioritas dalam menjalankan kehidupannya. Segala hal yang menjadi prioritas
menjadi pilihan yang lebih utama daripada yang tidak prioritas. Pertimbangan
lain yang bisa digunakan adalah pertimbangan substitusi, artinya jika pekerjaan
itu masih bisa digantikan oleh orang lain, maka kita bisa melakukan hal yang
lain.
Itulah
pertimbangan-pertimbangan yang bisa kita gunakan untuk memutuskan apa yang
mesti kita lakukan. Namun yang perlu disadari bahwa semua orang memiliki
pertimbangan yang berbeda, sehingga sangat mungkin dalam kondisi yang
samaseseorangmengambil keputusan yang berbeda pula.hal itu tidak perlu
dirisaukan, karena semua pilihan baik pilihan kita maupun pilihan orang lain
membawa dampak atau konsekuensi tertentu yang harus kita dan mereka
pertanggungjawabkan masing-masing.
#kelasnonfiksi
#onedayonepost #odopbatch5
Inspiratif
BalasHapusTerima lasih
BalasHapus