PERKENALANKU BAGIAN 3 : PEMIKIRAN DAN TINDAKANKU
Aku adalah apa yang
aku pikir dan lakukan, oleh karena itu tanpa memperkenalkan pikiran dan
tindakanku, maka perkenalan ini menjadi tidak lengkap. Pemikiran merupakan
segala sesuatu yang ada di angan-angan dan cita-cita yang dipikirkan dan ingin
dicapai. Sedangkan tindakan merupakan upaya nyata yang dilakukan untuk mencapai
angan-angan dan cita-cita tersebut.
Ketika awal kelas
ODOP batch 5, para peserta mendapatkan tantangan untuk menulis tentang aku dan
pengalaman yang paling berkesan, sehingga setidaknya pernah aku tulis tentang
beberapa pemikiranku. Aku adalah seorang pemimpi, karena dalam benak banyak hal
yang aku angankan dan tentunya ingin aku wujudkan dengan tindakan nyata yang
kuperbuat sehari-hari. Mimpi itu aku dapatkan ketika melihat banyak hal yang
tidak sesuai dengan kondisi ideal suatu sistem sosial kemasyarakatan yang
mestinya dibangun.
Beberapa keadaan
sosial kemasyarakatan yang sangat memprihatinkan saat ini menurutku setidaknya ada
tiga hal, yaitu lunturnya budaya saling peduli dalam masyarakat kita, tumbuhnya
intoleransi dalam masyarakat dan budaya kerja birokrasi yang kurang
berorientasi pada kinerja. Mungkin masing-masing bahasan akan menjadi ide
tulisan suatu ketika nanti.
Aku bermimpi bahwa
suatu ketika nanti masyarakat kita akan kembali pada era tempoe doeloe yang
satu sama lain saling perhatian, saling peduli dan menjadi sebuah keluarga
besar yang merasa senasib sepenanggungan, sehingga akan timbul lagi masyarakat
yang saling membantu, bergotong royong memecahkan permasalahan bersama, tidak
ada bagian masyarakat yang satu menjadi penindas bagi yang lain dan sebagainya.
Aku juga inginkan
masyarakat yang memahami perbedaan sebagai sebuah rahmat dari Tuhan, sehingga
tidak perlu dipertentangkan. Dalam perbedaan kita bisa hidup saling
menghormati, tidak ada satu golongan merasa paling benar dan menyalahkan
golongan lain. Tidak sekedar dari sisi agama, tetapi dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat sebagai perwujudan bhinekka tunggal ika.
Satu lagi yang
sangat aku dambakan adalah budaya kerja birokrasi yang berorientasi pada
kinerja. Birokrasi yang telah dibayar dengan uang rakyat mesti membuktikan
dirinya tidak sekedar bekerja mencari nafkah tetapi bertanggung jawab terhadap
pelayanan kepada masyarakat yang dengan segenap kemampuannya mencoba mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
Namun demikian,
disamping sebagai seorang pemimpi, aku juga seorang yang tidak suka pada
konflik. Oleh karena itu, apa yang aku impikan tidak serta merta aku tentang,
karena aku yakin konflik bukan sebuah jawaban dari suatu permasalahan. Oleh
karena itu yang aku lakukan untuk mewujudkan semua mimpi itu adalah dengan
mengoptimalkan peran yang aku miliki, diantaranya mengimplementasikan budaya
bertetangga yang peduli dengan tetangganya, mencoba mempengaruhi atasan untuk
membuat kebijakan yang berorientasi pada kinerja dengan berbagai cara, menjadi
ketua RT yang mencoba membangun kebersamaan diantara warga, dan selalu mencoba
menjadi pemeluk agama yang menghormati setiap perbedaan yang ada.
Hari ini, aku ingin
mencoba mengembangkan diri belajar menulis dalam rangka meningkatkan
kemungkinan tercapainya mimpi-mimpiku. Karena dengan menulis, aku bisa mencoba
menjadikan mimpiku menjadi mimpi bersama dengan para pembaca sehingga akan
semakin banyak orang melakukan hal yang sama. Inilah salah satu alasanku
mengikuti komunitas ODOP ini dengan harapan melalui komunitas ini aku mampu
menulis dengan lebih baik dan membagikan pemikiran ini kepada lebih banyak
orang.
#Onedayonepost
#ODOPbatch5
#Kelasnonfiksi
Komentar
Posting Komentar