BAHTERA DI ATAS GELOMBANG EPISODE 3



Dua bulan telah berlalu semenjak malam minggu yang menggelisahkan hati Hasna. Sampai hari inipun ia tidak tahu mengapa malam itu, Edy tidak datang dan juga mengapa sampai hari ini ia juga tidak kunjung datang atau setidaknya memberikan kabar entah bagaimana caranya.


Dua bulan ini waktu yang sangat menyiksa. Hati Hasna tak tergambarkan pedihnya. Waktu begitu lambat berputar, detik demi detik berjalannya waktu semakin mengiris membuat luka yang semakin dalam. Disisi lain, Hasna sangat yakin, jika saja tidak terjadi sesuatu, Edy pasti akan datang dan menemuinya, Bila hingga hari ini Edy tidak datang pasti ia terhalang sesuatu untuk menemuinya. Hasna sangat yakin akan besarnya cinta Edy padanya.

Tidak hanya berdiam diri dalam penantian, Hasna sudah mencoba mencari tahu pada keluarga Edy dan hasilnya mereka juga tidak tahu pasti, yang mereka tahu Edy sedang di Surabaya menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri. Hasna juga berusaha mencari tahu dari beberapa teman Edy namun hasilnya nihil juga. Seiring berjalannya waktu, Hasna berharap masalah ini juga akan berlalu, namun kenyataannya semakin lama rindu semakin membuat ia tersiksa dan tidak tahu siapa yang harus dipersalahkan.

Sore ini, selepas adzan Ashar, sebuah sepeda motor berhenti di halaman rumah Hasna dan Edy turun lalu menghampiri rumah yang telah lebih dari dua bulan tak ia kunjungi dan mengetuk pintunya. “Assalamu’alaikum,” teriak Edy. “Waalaikumsalam,” jawab perempuan setengah baya dan beberapa saat menatap Edy sambil tersenyum penuh kegembiraan. “Ayo masuk Nak Edy, sebentar saya panggilkan Hasna, ia baru selesai mandi,” lanjut ibu itu sambil beranjak ke belakang.

Beberapa saat kemudian ibu Hasna sudah kembali dengan membawa minuman dan sekaleng biscuit. “Silakan nak, Hasna sebentar lagi ke sini,” ibu Hasna menyilakan. “Terima kasih Bu,” jawab Edy. “Ibu tinggal ke belakang dulu ya,” kata ibu Hasna sambil melangkah ke belakang. Beberapa saat Edy dalam kesendirian, angannya melayang jauh tak tahu harus mengatakan apa pada Hasna yang telah ia tinggalkan lebih dari dua bulan tanpa kabar. Edy sangat gelisah, ia takut telah terjadi salah sangka sehingga Hasna marah padanya, ia bertekad hari ini akan menceritakan segalanya pada Hasna.

Beberapa saat kemudian, Hasna datang ke runga tamu, tanpa bicara apapun lalu ia duduk di kursi tepat di depan Edy. Ia tidak sedetik pun memandang Edy. Ia hanya menundukkan wajahnya. Dan beberapa kali terdengar isaknya tanda kalau ia tengah menangis. Hasna sendiri tak paham apakah tangisnya itu tangis bahagia karena hari ini ia akhirnya bertemu dengan pujaan hatinya, atau tangis sedih karena hari ini sangat mungkin mereka harus memutuskan suatu hal yang penting dalam hubungan mereka, harus melanjutkan hubungan ini atau harus mencukupkan sampai disini hubungan ini.


#Onedayonepost
#ODOPbatch5
#Tantangan_Cerbung_3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN