PENDIDIKAN ATAU PENGAJARAN YANG LEBIH UTAMA?



Sidang atas pembunuhan seorang guru di Sampang oleh muridnya tengah berlangsung. Tidak lama lagi hakim akan memutuskan siapa yang bersalah dan pantas untuk dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Biarlah hakim akan memutuskan secara adil tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.

Peristiwa ini sungguh sangat tragis. Seorang guru yang seharusnya dihormati oleh muridnya justru mendapatkan perlakuan yang sangat ironis dibunuh oleh muridnya.Hal ini jelas mengindikasikan sistem pendidikan kita bermasalah, sehingga perlu dievaluasi dan akhirnya disepakati sebuah sistem pendidikan yang lebih baik.

Pendidikan kita saat ini sangat sukses menelorkan banyak pelajar yang berprestasi secara akademis. Hal ini terbukti banyaknya pelajar kita yang mampu menjuarai berbagai olimpiade science. Namun disisi lain, telah gagal mencetak manusia yang berkepribadian Pancasila. Sistem pendidikan kita gagal mencetak generasi muda yang menghormati guru dan orang tua, gagal mewujudkan generasi gotong royong, gagal meluluskan alumni yang memiliki karakter berbudi pekerti luhur. Sistem pendidikan kita tujuannya telah bergeser dari mendidik hanya mengajar semata yang hanya menstransfer ilmu pengetahuan belum menstrasfer nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan dan budaya kita.

Seorang murid dari taman kanak-kanak hingga SMA, hanya disibukkan bagaimana ia meningkatkan pengetahuannya melalui berbagai les privat, mengikuti bimbingan belajar dan berbagai kegiatan ektra kurikuler yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan di bidang akademis. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam bidang akademis. Untuk mencapai prestasi akademis, keluarga sangat mendukung dengan membiayai segala keperluan untuk itu.

Pemerintah sudah mulai menyadari bahaya sistem pendidikan kita dan mulai mencoba memasukkan pendidikan karakter dalam kurikulum. Juga mewajibkan ektra kurikuler pramuka yang mendidik anak untuk berperilaku lebih baik dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dan terakhir melakukan revolosi mental dalam segela sisi kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan.

Namun demikian, pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua, baik keluarga maupun masyarakat. Perubahan sistem pendidikan ini tidak akan berjalan mulus tanpa dukungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga sangat penting perannya dalam mewujudkan generasi muda yang berkarakter mandiri, berjiwa sosial dan bermental nasionalis. Pendidikan keluarga yang baik akan mampu bersinergi dengan pendidikan yang ada di sekolah jika memiliki arah dan tujuan yang sama. Pendidikan yang ada dalam masyarakat juga harus baik artinya norma dan budaya yang berlaku dalam masyarakat harus mendukung terwujudnya berbagai karakter dan kepribadian yang sama dengan yang ada di sekolah dan keluarga.

Kenyataan yang ada, keluarga atau orang tua utamanya masih saja menuntut anaknya pandai dalam bidang akademis, sementara kepandaian dalam bidang lain tidak mendapatkan penghargaan yang memadai. Orang tua juga terlalu protektif terhadap anak. Anak jika mendapatkan perlakuan “kasar” dari guru tanpa melihat penyebabnya langsung membela si anak, jika perlu melaporkan guru ke polisi. Hal ini membuat guru dan jajaran pendidikan tidak berani menghukum seorang anak meskipun bersalah dan melanggar aturan. Secara logika, jika si anak tidak bersalah sangat tidak mungkin guru menghukum, sehingga pihak keluarga juga harus mendapatkan sosialisasi dan pemahaman yang sama terhadap mekanisme dan aturan pendidikan di sekolah, sehingga tidak sedikit-sedikit membela si anak.

Dalam masyarakat juga demikian, hanya mereka yang berprestasi dalam bidang akademis yang diberikan penghargaan. Hanya mereka yang nilai ijasahnya di atas rata-rata yang boleh melamar untuk mendapatkan pekerjaan yang bonafide. Masyarakat juga harus mulai mengubah nilai dan indikator keberhasilan seorang anak, sehingga tidak hanya mereka yang berprestasi akademis saja yang layak mendapatkan penghargaan.

Hanya dengan menggeser nilai dan norma yang ada pada keluarga dan masyarakat sistem pendidikan yang mengedepankan karakter mandiri, berjiwa sosial dan bermental nasionalis akan dapat dicapai. Tanpa dukungan keluarga dan masyarakat maka pendidikan di sekolah bukan lagi pendidikan tetapi hanya sekedar pengajaran untuk menstransfer ilmu pengetahuan semata tanpa diikuti perbaikan karakter dan budi pekerti. Lalu, penting mana pendidikan dan pengajaran?

#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN