SEMUA MEMILIKI ALASAN


Seseorang, ketika memutuskan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu pasti memiliki pertimbangan tertentu dan mengambil langkah terbaik berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut. Dan yang harus disadari bahwa pertimbangan antara seseorang dengan orang lain belum tentu sama, meskipun bisa saja sama. Kesamaan dan ketidaksamaan pertimbangan ini sangat dipengaruhi banyak variabel, seperti kondisi sosial, ekonomi, latar belakang pendidikan, norma dan nilai yang diyakini, serta barbagai hal yang lain.


Sebagai contoh, ketika seseorang yang memutuskan untuk keluar dari komunitas ODOP. Siapapun yang keluar dari komunitas ODOP, meskipun baru berjalan 2 hari, bukan berarti mereka tidak mampu mengikuti tantangan ODOP yang harus menulis setiap hari, lebih lebih jika melihat latar belakang dan aktivitas mereka dalam dunia tulis menulis, tetapi mungkin saja karena kurang menarik tantangan yang ada di ODOP atau kemanfaatan yang mereka peroleh, mungkin saja dirasa kurang, sehingga mereka memutuskan untuk keluar. Atau mungkin saja ada pertimbangan lain yang diluar jangkauan nalar kita. Oleh karenanya kita tidak boleh menilainya secara sepihak.

Bahkan, untuk keputusan yang melanggar norma dan nilai baik itu hukum maupun agama, itupun seseorang memiliki alasan dan pertimbangannya sendiri. Ada orang tua yang rela melanggar aturan dan menanggung dosa untuk kebahagiaan anak-anaknya, dimana hal ini menurut sebagian orang tidak masuk akal.

Atas perilaku atau keputusan yang melanggar etika, hukum dan agama, kita hanya bisa sebatas amar makruf nahi mungkar, hanya sebatas mengingatkan, karena mungkin saja norma dan nilai-nilai yang kita sampaikan belum menjadi pertimbangan mereka. Selebihnya setiap keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat kembali kepada si pembuat keputusan, dan mereka sendiri yang akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.

Kita tidak berhak untuk menilai dari satu sisi apalagi mencelanya. Kita mengingatkannyapun harus atas dasar kasih sayang terhadap sesama, Kita tidak berhak untuk memasaknya, karena Tuhan pun tidak pernah memaksa, jika Dia mau, dengan segenap kekuasaannya, maka akan mudah memaksa orang berperilaku sesuatu, namun nyatanya Tuhan selalu memberikan manusia pilihan-pilihan. Dan mereka akan mempertanggungjawabkan setiap pilihanya. Kita harus menghormati setiap pilihan mereka.


Semoga kita diberikan kekuatan untuk selalu menghormati setiap pilihan teman, dan sahabat kita, sehingga meski berbeda kita tetap berteman dan bersahabat dengan penuh rasa kasih sayang dan pengertian.

#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

  1. Semua memiliki alasan :)

    BalasHapus
  2. Iya Bunda, terima kasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  3. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak Nova, dan risikonya ditanggung yg memilihnya. Yang terpenting kesadaran atas pilihan dan konsekuensinya

      Hapus
  4. Bener banget, kak. Salam kenal.

    BalasHapus
  5. Kalo yg ini termasuk jenis tulisan apa yaa, kalo fiksi gk mungkin, tap kalo ini artikel masuknya ke jenis apa yaa, klo catatan pribadi gitu disebut apa yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sendiri ga paham jenis tulisan apa, yang penting aku menulis itu saja

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN