SEMUA BUTUH ONGKOS


Di tempatku tinggal, pemerintah sedang secara intensif melakukan pembangunan infrastruktur. Setiap proses pembangunan pasti diharapkan akan mendatangkan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, sebelum dampak positif yang diharapkan terwujud, pasti dilewati berbagai macam efek negatif. Dalam kasus pembangunan jalan, efek negatif tersebut diantaranya adalah timbulnya kemacetan, rusaknya jalan akses yang dilewati armada pengangkut material, pengalihan jalan, sehingga harus menempuh jalan yang lebih jauh, dan sebagainya.


Efek negatif yang saat ini dirasa merugikan atau setidaknya mengurangi kenyamanan, tidak lantas membuat orang menolak adanya pembangunan, karena disadari sepenuhnya bahwa efek negatif ini bersifat sementara dan merupakan pengorbanan yang harus dilakukan demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Pengorbanan memang sudah sewajarnya dilakukan demi mencapai keinginan menuju keadaan yang lebih baik. Tidak hanya dalam proses pembangunan fisik saja, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Jika kita menginginkan kemajuan dalam hidup atau memiliki tujuan, maka kita akan mengupayakan dengan sekuat tenaga dan daya. Dalam proses mengupayakan keinginan dan tujuan ini, maka kita akan melakukan hal-hal yang tidak biasa yang bisa jadi dirasa “merugikan” atau setidakmnya mengurangi kenyamanan kita. Namun, apabila dikemudian hari keinginan dan tujuan kita tercapai, maka semua pengorbanan terbayar lunas dan akan memuaskan diri kita, sementara prosesnya akan kenangan indah yang bisa menjadi cerita hidup perjalanan hidup kita.

Di sisi lain, pengorbanan yang kita lakukan tidak pernah menjamin sepenuhnya akan tercapainya keinginan dan tujuan kita, sebab harus disadari sepenuhnya bahwa tercapainya keinginan dan tujuan dipengaruhi banyak variabel yang tidak sepenuhnya dapat kita kendalikan. Inilah mengapa setelah berupaya maksimal sebagai bentuk pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu, kita diwajibkan untuk berdoa dengan harapan tangan Tuhan bergerak untuk mengkondisikan variabel tersebut.

Pengorbanan yang tidak sepenuhnya menjamin keinginan dan tujuan kita tercapai membuat banyak orang yang enggan bergeser dari zona nyamannya, takut akan bayang-bayang kegagalan. Dan hanya orang-orang yang memiliki hasrat yang kuat untuk maju yang sanggup meninggalkan zona nyamannya. Dan hanya merekalah yang siap menjadi orang sukses yang luar biasa.

Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan, sebagaimana semboyan Propinsi Jawa Timur “Jer Basuki Mawa Bea” yang artinya keberhasilan harus disertai biaya, setiap keberhasilan ada ongkosnya, dan biaya atau ongkos ini tidak semata-mata berkonotasi pada uang tetapi seluruh bentuk ketidaknyamanan adalah ongkos yang harus dibayar untuk menggapai kesuksesan.

Semoga kita dikuatkan untuk meninggalkan zona nyaman kita demi masa depan yang lebih baik, masa depan kita, anak cucu kita dan masa depan peradaban manusia pada umumnya.

#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

  1. saya setuju, banyak orang yang ingin sukses tapi tak mau berkorban, tak mau meninggalkan zona nyaman. Jadi ingat sama ungkapan ini, no pain no gain....

    nice post.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, semoga kita bisa sukses bersama

      Hapus
  2. Hay Kak Agus salam kenal yaa...
    Zona Nyaman memang melenakan.

    BalasHapus
  3. Sipp, saya baca postingan kak Agus ini selalu berbau idealisme ya..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklumlah nyali tua, jadi kan sudah tidak masanya berbicara cinta anak muda

      Hapus
  4. Sepakat. Jer Basuki Mawa Bea. Semua keberhasilan itu berawal dari perjuangan dan pengorbanan.

    Semangat terus, salam ODOPers

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Nurul, semoga selalu sukses

      Hapus
  5. Setuju..
    Di setiap keberhasilan pasti ada perjuangan.
    Salam kenal Kak Agus...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN