MAULID NABI


Sebentar lagi, umat Islam memperingati Maulid Nabi sebagai peringatan hari lahir panutan umat Islam. Peringatan ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara sesuai adat kebiasaan masing masing orang. Ada yang memperingati dengan tasyakuran atau orang Jawa sering menyebutnya selametan. Juga ada yang memperingati dengan menyelenggarakan pengajian atau ceramah atau santapan rohani. Ada pula yang memperingati dengan bersholawat bersama. Apapun bentuk peringatan ini dimaksudkan untuk mengingat bahwa umat Islam memiliki sosok yang seharusnya diteladani.



Bagi umat Islam, meneladani Rasulullah merupakan sebuah keharusan yang bernilai ibadah dan mendapatkan pahala. Namun, dalam perkembangannya, meneladani Rasulullah banyak pihak yang mencoba untuk membatasi pada hal-hal yang kurang esensial. Seperti meneladani kebiasaan nabi memelihara jenggot, misalnya. Jika hal ini dianggap sebagai sebuah ibadah, lalu bagaimana dengan mereka yang diciptakan Tuhan tanpa memiliki jenggot. Apakah Tuhan mengurangi kesempatan sebagian orang untuk beribadah?

Terlepas dari itu semua, meneladani Rasulullah yang terpenting adalah meneladani sikap dan perilakunya bukan sekedar tampilan fisik semata. Harus diingat bahwa Rasulullah hadir ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia, sehingga hal utama yang harus diteladani oleh umat Islam adalah akhlak Rasulullah.

Sangat tidak lucu ketika melihat orang berjubah selayaknya nabi tetapi sikap dan perilakunya cenderung mengadu domba dan memecah belah sesama. Atau melihat orang berjenggot yang memenuhi sunah tetapi menjadi koruptor. Dan banyak hal ironis lainnya.

Lalu pertanyaannya sikap dan perilaku yang mana yang harus diteladani?? Terdapat setidaknya empatt sifat nabi yang utama yang mesti diteladani.

Pertama Shiddiq, yang artinya benar. Benar dalam perkataan dan perbuatannya, adanya kesamaan antara ucapan dan perilakunya. Istilah yang ngetren saat ini adalah memiliki integritas. Bahkan dalam hal ini terdapat ungkapan yang sangat terkenal, yaitu katakanlah yang benar itu benar meskipun pahit rasanya. Lalu bagaimana sikap kita kebanyakan. Kita rela menyembunyikan kebenaran untuk kepentingan kita. Kita takut mengatakan kebenaran hanya untuk menjaga karir kita. Lalu dimana kita meneladani Rasulullah.

Kedua amanah yang artinya bisa dipercaya. Jika kita mengaku umat Kanjeng Nabi Muhammad, maka wajib bagi kita untuk menjaga amanah yang diberikan kepada kita. Lalu mengapa banyak pejabat yang tidak menjalankan amanahnya dengan benar.

Ketiga, tabligh yang artinya menyampaikan. Kita mesti meneladani sifat ini untuk menyampaikan kebenaran meski hanya satu ayat. Kenyataannya, banyak pihak yang menyampaikan hanya ayat ayat yang menguntungkan kelompok atau dirinya sendiri bukan berorientasi pada kebenaran ajaran. Bahkan jika perlu demi kepentingannya ada pihak yang secara sengaja memotong atau menyembunyikan ajaran.

Keempat, Fathonah yang artinya cerdas. Cerdas dalam menyikapi kondisi dan situasi yang ada. Kita tidak boleh membabi buta mengikuti perkataan orang, kita mesti mencari tahu dasar hukum dan dasar ajaran yang disampaikan orang lain, sehingga kita tidak menjadi pihak yang mudah dipolitisir. Cerdas bukan berarti dengan alasan situasi dan kondisi yang ada lalu meninggalkan 3 sifat yang terdahulu. Cerdas tidak sama dengan licik. Bukanlah kecerdasan jika karena situasi lalu kita tidak mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.

Di luar empat sifat utama ini, masih sangat banyak yang harus diteladani dari sosok Rasulullah.

Dalam peringatan maulid nabi, kita dianjurkan untuk memperbanyak bersholawat, bahkan di hari hari yang lain juga dianjurkan. Hal ini dimaksudkan agar setiap saat kita selalu mengingat bahwa kita memiliki teladan yang mesti diikuti sikap, perilaku dan akhlaknya.

Marilah momentum maulid nabi ini kita jadikan tonggak untuk mendeklarasikan diri meneladani Rasulullah melalui sikap, perilaku dan akhlaknya.

Dengan sangat terbatasnya ilmu penulis hanya inilah cara penulis untuk memperingati maulid nabi besar Muhammad SAW. Semoga jika ada salahnya mendapatkan ampunan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN