FATALISME EVALUASI DALAM BUDAYA KERJA BIROKRASI KITA


Birokrasi merupakan suatu organisasi pemerintahan yang dirancang guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien. Birokrasi yang efektif dan efisien mensyaratkan adanya manajemen dalam proses pelaksanaan kebijakan publik, karena manajemen merupakan proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Dalam konteks birokrasi, maka dapat dikatakan bahwa manajemen birokrasi adalah proses pengaturan sumber daya birokrasi untuk melaksanakan kebijakan publik secara efektif dan efisien.


Implementasi manajemen dalam birokrasi, sebagaimana manajemen pada organisasi yang lain, diwujudkan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen secara umum sebagaimana dikemukakan Goeorge Terry meliputi planning (perencanaan), organization (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan) dan controlling (pengawasan). Dalam organisasi birokrasi juga dilakukan fungsi-fungsi manajemen tersebut. Fungsi pengawasan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi evaluasi. Artinya, dalam kontek evaluasi, perlu dilakukan melalui proses pengawasan.

Fungsi evaluasi jika dilihat secara sekilas memang tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, namun sesungguhnya fungsi evaluasi ini sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Evaluasi merupakan proses untuk menggali informasi tentang pelaksanaan dan pencapaian suatu kegiatan tertentu, adakah perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.

Evaluasi bertujuan untuk menyediakan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan terkait dengan upaya memperbaiki kebijaksanaan program dan perencanaan program yang ada, memperbaiki alokasi sumber daya, memperbaiki suatu pelaksanaan program yang sedang berjalan, dan melaksanakan perencanaan kembali yang lebih baik. Evaluasi juga dapat menemukan faktor pendukung dan penghambat program. Langkah-langkah tindak lanjut dari hasil evaluasi bisa berupa perluasan atau penghentian program atau memodifikasi program. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektivitasnya.

Evaluasi yang baik harus mampu memenuhi prinsip-prinsip evaluasi, yaitu komprehensif, kontinyu, dan obyektif. Komprehensif artinya bahwa evaluasi harus meliputi sasaran yang meliputi seluruh aspek baik personal, material maupun operasional. Kontinyu artinya evaluasi harus dilakukan secara terus menerus, yaitu sejak pembuatan rencana sampai tahap laporan. Obyektif artinya evaluasi harus dilakukan sesuai dengan kenyataan yang ada. Evaluasi yang tidak memenuhi prinsip-prinsip tersebut hasilnya tidak valid sehingga informasi yang disajikan merupakan informasi yang bias dan jika digunakan untuk membuat keputusan, maka keputusan yang diambil tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan riil yang ada.

Budaya birokrasi kita cenderung malu jika diketahui bahwa program yang dilaksanakan oleh unit kerjanya kurang baik atau bahkan gagal. Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan pada jajaran birokrasi cenderung tidak obyektif, dengan tujuan agar dalam laporan hasil evaluasi terlihat program yang dilaksanakan memiliki keberhasilan yang tinggi. Untuk memperlihatkan hal tersebut, indikator yang digunakan bukannya indikator yang terkait dengan impact dan benefit atas program tersebut terhadap peningkatan kinerja birokrasi atau kesejahteraan masyarakat, tetapi dievaluasi dari sisi input-nya, yaitu terkait dengan serapan anggaran yang digunakan dengan dibandingkan pagu anggaran yang tersedia.

Ketidakobyektifan dalam melaksanakan evaluasi ini sebagaimana diungkapkan di atas akan menghasilkan informasi sebagai basis pengambilan keputusan yang sangat bias, akhirnya menghasilkan keputusan yang salah arah dan salah sasaran. Hal ini mempersulit birokrasi untuk secara signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inilah penyakit yang mestinya harus segera disadari dan dihilangkan jika menghendaki birokrasi ini semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Betapapun pahitnya kenyataan yang ada sudah sepatutnya kita katakan sejujurnya sehingga dengan kejujuran itu, keburukan dan kekurangan yang saat ini ada dapat segera terselesaikan. Budaya birokrasi yang hanya sebatas baik di atas kertas sudah tidak jamannya lagi. Birokrasi mesti memberikan pelayanan yang terbaik atau setidaknya menunjukkan perbaikan dari waktu ke waktu. Inilah saatnya membangun birokrasi yang akuntabel.

#Onedayonepost
#ODOPbatch5
#Kelasnonfiksi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN