VISITASI, TEROBOSAN METODE PEMBELAJARAN YANG LEBIH PRAGMATIS
Kompetensi
aparatur sipil negara (ASN) yang sesuai memenuhi standar kompetensi jabatan
secara terus menerus diupayakan oleh Pemerintah. Kompetensi ASN ini meliputi
kompetensi manajerial, kompetensi teknis, kompetensi sosio cultural dan
kompetensi pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Nganjuk saat ini menyelenggarakan
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang dimaksudkan untuk memenuhi kompetensi
manajerial operasional bagi pejabat eselon IV.
Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV mengamanatkan bahwa Diklat
Kepemimpianan Tingkat IV dilaksanakan dalam lima tahap, yang meliputi tahap
diagnose kebutuhan perubahan, tahap membangun komitmen bersama, tahap merencang
perubahan dan membangun tim, tahap laboratorium kepemimpinan dan tahap
evaluasi.
Pada
tahap pertama, yaitu tahap diagnose kebutuhan perubahan, dilaksanakan selama 14
hari. Tahap pertama ini menyelesaikan 2 agenda dari 5 agenda yang akan
dituntaskan selama diklat, yaitu agenda penguasaan diri (self mastery) dan agenda diagnosis perubahan organisasi. Agenda
penguasaan diri membekali peserta dengan mata diklat pilar-pilar kebangsaan,
integritas, standar etika publik dan Sistem Administrasi negara Kesatuan
Republik Indonesia (SANKRI).
Pada
tahap pertama ini metode pembelajaran yang dilakukan tidak hanya metode belajar
mengajar klasik di ruang kelas saja, tetapi juga melalui metode pembelajaran
visitasi. Metode pembelajaran visitasi adalah metode pembelajaran dengan
berkunjung ke lokasi tertentu sesuai tema pembelajaran untuk mendapatkan
nilai-nilai yang telah diterapkan oleh lokus (sasaran visitasi) untuk
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang tengah dipelajari.
Visitasi
dalam agenda penguasaan diri dilakukan dua kali yaitu visitasi pilar-pilar
kebangsaan dan visitasi standar etika publik. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Kabupaten Nganjuk, untuk visitasi standar etika publik, memilih lokasi dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, khususnya pelayanan laboratorium
nutrisi pakan ternak. Tujuan dipilihnya lokasi ini ada dua yaitu melihat dan
mempelajari standar etika pelayanan publik yang telah dilaksanakan, serta
memberikan motivasi kepada peserta untuk secara serius membuat proyek perubahan
sebagai hasil akhir diklat, karena pelayanan laboratorium nutrisi pakan ternak
ini merupakan salah satu hasil proyek perubahan Diklat kepemimpinan Tingkat IV
yang dilaksanakan oleh Kabupaten Blitar bekerjasama dengan Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur.
Visitasi
standart etika publik Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kabupaten Nganjuk
dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 Februari 2018. Peserta berangkat dari
depan pendopo Kabupaten Nganjuk pukul 06.00 WIb dan sampai di Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Blitar pukul 08.30 WIB. Sampai di tujuan, rombongan di
terima Kepala Seksi Bina Usaha mewakili Kepala Dinas yang saat itu sedang
mengikuti rapat kerja yang dipimpinin oleh Bupati Blitar. Setelah ceremonial penerimaan, peserta diberikan
gambaran tentang pelayanan laboratorium nutrisi pakan ternak oleh Kepala Seksi
Laboratorium Pakan Ternak, dilanjutkan tanya jawab dan kunjungan ke
laboratorium.
Laboratorium
pakan ternak kabupaten Blitar didirikan pada tahun 2005 yang awalnya hanya
memberikan layanan yang terbatas pada uji nutrisi zat kasar, melalui proyek
perubahan Kasi Laboratorium, pelayanan ditingkatkan ke seluruh jenis nutrisi
pakan ternak dengan mensosialisasikan keberadaan layanan ke peternak, pabrik
pakan ternak dan pemerintah daerah sekitar Blitar. Hasilnya saat ini
laboratorium tersebut telah melayani uji nutrisi pakan ternak meliputi Provinsi
Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Prinsip
pelayanan yang akuntabel dan transparan dilakukan dengan menetapkan besaran tariff
retribusi yang bisa diketahui semua orang, sehingga tidak dapat terdapat
pungutan liar melalui penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar nonor 13
Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha. Perkembangan laboratorium ini juga
berdampak pada penetapan target PAD melalui layanan ini, yang setiap tahun
meningkatkan, dan saat ini target PAD-nya mencapai hampir lima puluh juta
rupiah. Jika dibandingkan antara hasil dan beban biaya penyelenggaraan
laboratorium cukup seimbang dan cenderung surplus. Hasil ini kecuali dapat
sedikit membantu meningkatkan PAD juga sekaligus dapat mengendalikan kualitas
pakan ternak yang beredar di pasaran, sehingga peternak dapat mengkonsumsi
pakan ternak yang berkualitas dan berdampak pada kesejahteraan peternak
sekaligus meningkatkan PAD dari sector peternakan.
Visitasi
sebagai metode pembelajaran sangat efektif untuk memberikan kesempatan kepada
peserta untuk belajar langsung dari sumber pembelajaran yang telah menyusun,
menerapkan dan mengevaluasi pelaksanaan standar etika publik. Kesempatan ini
sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengamati dan apabila
memungkinkan meniru dan mengadaptasikan pelayanan yang ada di unit kerja
peserta. Dengan metode pembelajaran ini, peserta terlibat langsung untuk
menemukan berbagai hal yang dipelajari dan menjadi bahan diskusi di kelas.
Proses belajar ini sangat membantu peserta lebih memahami secara praktis
penerapan standar etika publik.
#Onedayonepost
#ODOPbatch5
Komentar
Posting Komentar