PILIHAN KITA MENENTUKAN MASA DEPAN KITA



Masa depan seseorang dipahat oleh dirinya sendiri. Perilaku, keputusan dan pilihan-pilihan hidup seseorang akan berpengaruh pada apa yang akan terjadi kemudian pada masa yang akan datang.


***

Pagi yang cerah, sebuah keluarga seperti biasa sebelum beraktivitas melakukan makan pagi bersama dalam sebuah meja makan. Seorang suami sebagai kepala keluarga dengan pekerjaan yang mapan di sebuah perusahaan yang bonafide, seorang istri dan anaknya yang masih berusia 8 tahun, yang masih kelas II Sekolah Dasar. Hari ini sang ayah dijadwalkan untuk memberikan presentasi sebuah proyek besar dan dipercaya yang akan menentukan masa depan perusahaannya, sehingga makan pagi dilakukan lebih awal dan sang ayah telah berdandan sangat rapi,siap menghadapi tugas yang diembannya penuh percaya diri. Tiba-tiba, kopi yang hendak diminum sang ayah tersenggol sang anak dan tertumpah di baju sang ayah. Mengingat persiapan yang telah dilakukan, sang ayah menjadi marah dan akhirnya memukul sang anak. Akibatnya sang anak menangis menjerit sejadi-jadinya. Suasana makan pagi yang awalnya menyenangkan tiba-tiba berubah mencekam. Sang ayah, setelah memukul anaknya, mengomel memarahi sang anak. Sang ibu, melihat anaknnya dipukul dan dimarahi ayahnya, terpancing untuk marah kepada sang ayah, terjadilah perang mulut antara suami istri tersebut. Dan akhirnya setelah beberapa menit, sang ibu menggendong sang anak untuk didiamkan. Sang ayah cepat-cepat mengganti baju, namun karena biasa disediakan sang istri, dia mengalami kesulitan melakukannya dengan cepat. Pagi itu sang ayah berangkat tanpa jabat tangan dan kecupan mesra sang istri. Pendek cerita, sang ayah terlambat datang ke kantor dan presentasi gagal dilaksanakan, sehingga proyek besar itu gagal didapatkan perusahaannya.

***

Dalam teori 90 : 10, masa masa depan seseorang 90 % ditentukan oleh factor dari dalam diri orang yang bersangkutan yang dapat dikendalikannya dan 10 % ditentukan oleh factor lain di luar dirinya yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini berarti bahwa apapun yang terjadi pada masa depan kita, sebagian besar ditentukan oleh diri kita sendiri, namun hal itu bukan segala-galanya masih ada factor lain yang ikut menentukan masa depan kita. Tanpa upaya dari diri kita sendiri sesuatu tidak akan mungkin terjadi, meskipun factor lain mendukung hal yang kita inginkan, namun sebaliknya meskipun kita melakukan sesuatu jika factor di luar kita tidak mendukung, juga tidak akan terjadi. Dua factor ini, baik yang bisa dikendalikan maupun yang tidak, memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai keinginan-keinginan kita. Jika salah satu factor tidak dapat dipenuhi, maka kegagalan yang akan kita jumpai.

Pada contoh kasus di atas, bagi sang ayah, tumpahnya kopi yang tersenggol sang anak merupakan factor yang tidak dapat dikendalikan, ini merupakan factor yang sepuluh persen. Sedangkan sikap sang ayah untuk memukul anaknya dan marah-marah, sebenarnya merupakan factor yang dapat dikendalikan karena respon sang ayah yang itu merupakan suatu pilihan akan menentukan dampak berikutnya. Bisa saja respon sang ayah adalah tidak perlu marah dan segera meminta bantuan istrinya untuk menyiapkan pengganti bajunya, sehingga suasana makan pagi yang menyenangkan tetap bisa dijaga dan rencana dapat dijalankan sesuai jadwalnya.

Berdasarkan contoh di atas, nyatalah bahwa pilihan kita pada saat ini akan berdampak pada kejadian berikutnya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, ketepatan respon terhadap suatu masalah sangatlah menentukan masa depan kita. Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu mengubahnya.

Namun demikian, karena factor yang tidak dapat kita kendalikan ini juga sangat penting dan menentukan keberhasilan kita, maka upaya yang dapat kita lakukan adalah perbanyak berdoa, sehingga factor yang tidak dapat kita kendalikan kita serahkan kepada Tuhan agar kita mendapatkan yang terbaik dalam hidup kita.

#Onedayonepost
#ODOPbatch5


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBERONTAKAN KAUM KHAWARIJ

PENGABDIAN YANG TULUS

FATAMORGANA KEHIDUPAN