NGOPI
Ngopi di warung
merupakan salah satu aktivitasku yang tak pernah aku lewatkan. Apakah karena di
rumah tidak disediakan kopi? Tidak, setiap pagi dan sore di rumah, segelas kopi
menemaniku kadang di teras rumah atau di ruang tamu. Lalu, mengapa setiap hari
masih juga dilakukan?
Jika
dipandang secara ekonomi, maka ngopi merupakan
pemborosan, sebab di rumah sudah disediakan. Jika dilihat dari sisi pekerjaan,
karena pada jam dinas terkadang kita masih sempatkan untuk ngopi, sehingga jika saja waktu tidak digunakan untuk ngopi, tentunya pekerjaan-pekerjaan yang
ada barang satu atau dua bisa diselesaikan.
Di
samping itu, para penyuka kopi, terkadang mendapatkan stigma negatif dari
lingkungannya yaitu sebagai pemalas. Hal ini karena aktivitas ngopi, terutama di warung, hanyalah ngobrol yang temanya bisa apa saja, mulai
politik hingga urusan-urusan sepele. Kemudian, untuk menghabiskan secangkir
kopi, yang mestinya bisa dihabiskan dalam waktu kurang dari 10 menit, ternyata tidak
cukup dengan waktu setengah jam, meski hanya meminum secangkir kopi semata.
Perilaku
ngopi tidak akan pernah dipahami
cukup baik oleh mereka yang tidak hobi. Memang tidak bisa dipungkiri, stigma
yang melekat pada pengopi tidak bisa
disalahkan sepenuhnya, termasuk juga kerugian-kerugian yang dilihat dari sisi
ekonomi. Namun, hidup ini tidak sekedar urusan ekonomi. Hidup ini tidak selalu linier, banyak hal yang mewarnainya,
sehingga apabila dilihat dari sudut pandang pengopi
ternyata didapatkan banyak hal ketika ngopi di warung.
Kerugian
dari sisi ekonomi, dapat ditutupi oleh pengopi
dengan mendapatkan banyak hal dari sisi sosial kemasyarakatan. Ngopi di warung tetangga akan memperat
hubungan antar tetangga. Karena saat ngopi
tidak mungkin tidak, pasti terjadi komunikasi yang bersifat non-formal dengan bahasan mulai dari isu
strategis nasional hingga pertandingan sepakbola antar kampong. Melalui
frekuaensi komunikasi yang intens ini, akan terjalin keakraban yang sangat
bermanfaat membangun kehidupan bertetangga yang sehat.
Ngopi dengan
rekan kerja merupakan upaya untuk mencegah kejenuhan atas pekerjaan. Hal ini
juga memiliki dampak positif, di samping membangun keakraban, memungkinkan
pertukaran informasi di sela-sela percakapan santai, akan mendorong
terbangunnya jejaring kerja yang dampak positifnya jauh lebih besar dari
sekedar menyelesaikan pekerjaan rutin.
Namun
demikian, dampak positif ngopi bagi
mereka yang tidak suka, merupakan alasan pembenar semata yang belum tentu
didapatkan. Namun, memang apapun perilaku seseorang baik sekedar ngopi atau melakukan hal-hal lain yang
besar dan bermanfaat, jika yang melihat sudah tidak suka maka ada saja alasan
untuk membenci dan menyalahkannya.
Oleh
karena itu, kita mesti memandang ngopi
secara objektif. Ngopi merupakan hak
setiap orang untuk melakukannya, namun jangan pernah melupakan kewajiban.
Sehingga tidak dibenarkan dengan alasan ngopi
lalu pekerjaan tidak terselesaikan. Atau dengan alasan ngopi keluarga tidak
diperhatikan. Marilah menenpatkan ngopi
sesuai porsinya yaitu di samping menyalurkan hobi, sekaligus sebagai instrumen untuk meningkatkan pelaksanaan
kewajiban yang lebih baik.
#Onedayonepost
#ODOPbatch5
Saya penikmat kopiii juga lho Pak Puh
BalasHapusHahaha hobi yang sama dong
Hapus